Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

Menutup Aurat

Pertama kali yang diperoleh iblis dalam menggoda manusia setelah ia mendapat vonis diusir dari surga adalah dengan melucuti pakaian Adam dan Hawa sehingga terbuka auratnya. Allah berfirman: “Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga…," (QS. 7/Al A’raf: 22) Dan ketika aurat telah terbuka, maka dampak maksiat yang muncul kemudian sebagai akibat logisnya tidak dapat dihindarkan lagi. Di samping telah runtuhnya kehormatan dan kemulian seseorang dengan aurat yang terbuka itu, maka Allah SWT memperingatkan manusia agar berhati-hati menjaga auratnya dari godaan syaitan yang senantiasa mengintainya. Dijelaskan dalam surat Al A’raf: 26-27 Makna dan hakikat menutup aurat Kata ‘aurat’  menurut bahasa berarti an naqshu (kekurangan).Dalam istilah syar’iy (agama), kata aurat berarti: sesuatu yang wajib ditutup dan haram dilihat. Para ulama telah bersepakat tentang kewajiban menutup aurat baik d...

Mengapa Allah Tidak Membinasakan Syaitan?

Gambar Syaitan Sesungguhnya tidak ada ciptaan Allah yang buruk. Seluruh ciptaan-Nya selalu yang terbaik. Tidak ada yang keluar dari Allah kecuali yang terindah, "Yang Memperindah segala sesuatu yang Dia Ciptakan" (As-Sajdah 7). Syaitan Termasuk ciptaan Allah Pada awalnya dia adalah ciptaan yang indah seperti makhluk yang lain. Tampak kebesaran Allah pada dirinya. Beribu taun dia beribadah. Namun ketika Adam tercipta, dia sombong dan berpaling. Dan dia pun menjadi makhluk terkutuk karena perbuatannya. Bukan karena asal ciptaannya. Allah ciptakan manusia dan jin untuk beribadah. Karena itu Allah jadikan dunia ini tempat ujian. Ada perintah yang dibaliknya yaitu pahala, ada larangan yang dibaliknya ada ancaman siksa. Manusia dan seluruh makhluk yang diberi taklif (termasuk jin), diberi kemampuan untuk taat dan kemampuan untuk bermaksiat. Mereka mampu melakukan keduanya dan Allah memberi mereka kebebasan untuk memilih, "Dan Kami telah Menunjukkan kepadanya ...

Satu Pintu Kebaikan Tertutup, Masih Banyak Pintu-pintu Kebaikan Lainnya yang Terbuka

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Sungguh karunia Allah atas umat ini sangat luar biasa. Dia pilihkan untuk umat ini Nabi dan Rasul termulia, kitab suci paling sempurna, dan syariat yang mudah dan penuh berkah. Pintu-pintu kebaikan yang utama selalu dibuka untuk umat akhir zaman. Tidak ada amal besar yang bisa dilaksanakan satu kaum yang tak mampu dikerjakan kaum yang lain kecuali Allah siapkan amal lain yang bisa menyamainya. Bahkan sebagiannya lebih utama. Tidak ada alasan bagi yang tertinggal di satu amal lalu ia istirahat tanpa beramal yang lain. Jika Anda fakir. Tidak punya harta untuk diinfakkan fi sabilillah. Sementara para aghniya’ (orang-orang kaya) berlomba berinfak padanya. Sungguh kondisi ini telah lebih dahulu dialami para sahabat Rasulillah, mereka berkata: يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا...

Masuknya Islam di Hungaria

Komunitas Muslim di Balkan, seperti Hungaria, umumnya memiliki sejarah yang sama dengan wilayah lain seperti di Serbia, Bulgaria, Bosnia, dan negara balkan lainnya. Mereka lahir dari masuknya Turki Ustmani di awal Abad ke-14. Para pemukim dari Turki yang menetap turut andil dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut. Semasa Ustmaniyah, mereka yang memeluk Islam mendapatkan keistimewaan. Berbeda dengan penduduk Non-Muslim, yang dilindungi, namun tidak mendapatkan keistimewaan serupa. Di Masa Ustmaniyah, Komunitas Muslim Hunggaria terbentuk pada tahun 1526 dan 1699. Dalam bukunya Dunia Islam Modern karya John L Esposito, komunitas ini menghilang setelah Ustmaniyah runtuh.  Kemunculan komunitas Muslim terhadi pada tahun 1878, berkat imigrasi sejumlah kecil Muslim Bosnia-Herzegovina, yang waktu itu diduduki oleh Kekaisaran Austro-Hungaria, dan juga berkat imigrasi para tukang, pedangan, dan pelajar Ustmaniyah. Seiring perjalanan waktu, eksistensi komunitas Muslim tidak terli...

Q&A: Apakah Zakat dan Pajak itu sama?

Pakar ekonomi syariah Prof KH Didin Hafidhuddin MS mengaku sering ditanya terkait persamaan dan perbedaan antara zakat dan pajak. Apakah zakat dan pajak itu sama? Apakah orang yang sudah membayar pajak masih perlu membayar zakat? "Untuk menjawab persamaan dan perbedaan antara zakat dan pajak bisa ditelusuri dari empat hal, yakni status kewajibannya, aspek objeknya, rate-nya dan tujuannya," kata Didin saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, belum lama ini. Mantan ketua umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) itu menjelaskan, dilihat dari status kewajibannya, zakat merupakan kewajiban syar'i dari Allah  bagi umat Islam. "Aturan berzakat berlaku abadi, dan ditentukan oleh Allah, bukan diciptakan oleh manusia. Zakat merupakan indikator keimanan. Sedangkan pajak merupakan kewajiban yang berdasarkan kebijakan pemerintah," ujar Kiai Didin. Kedua, kata guru besar In...

Yuk ikuti Hidup sehat ala Rasulullah

akumuslimyes.cf Salah satu karunia Allah SWT yang sering diabaikan dan dilalaikan oleh manusia dalam kehidupan ini adalah nikmat kesehatan. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadis Rasulullah SAW: “Ada dua nikmat yang sering kali dilalaikan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan kesempatan.” Padahal, kesehatan merupakan mahkota yang tidak dapat dirasakan kecuali bagi mereka yang sakit. Dr Husain Haikal dalam kitabnya, Hayatu Muhammad, menjelaskan, Nabi Muhammad SAW selama hayatnya yaitu 63 tahun hanya dua kali mengalami sakit, yakni ketika beliau kembali dari ziarah makam pahlawan di Baqi’, ketika susah tidur dan demam panas beberapa hari sebelum wafatnya. Lalu timbul pertanyaan, mengapa Nabi Muhammad selalu sehat? Pertama, beliau senantiasa bangun subuh. Sepanjang catatan sejarah hidupnya selama 23 tahun beliau jadi Nabi, hanya satu kali saja beliau tidak bangun waktu subuh. Hal itu disebabkan mungkin beliau terlalu letih dalam perjalanan dakwahnya dan tidur sesudah la...

08 Sunnah Harian Rasulullah SAW

akumuslimyes.cf Setiap manusia seharusnya mengetahui bahwa Allah SWT telah menyeru agar beribadah dan beramal saleh sebaik dan sebanyak mungkin. Agar kita menjadi pribadi yang bertakwa, setidaknya sunah harian Nabi SAW yang bisa kita contoh dan amalkan dalam keseharian antara lain, pertama, zikir pagi dan sore. Allah SWT berfirman, '' Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. '' (QS al-Araf: 205). Kedua, merutinkan shalat Dhuha. Nabi SAW bersabda, '' Pada pagi hari setiap persendian kalian diwajibkan sedekah, setiap ucapan tasbih itu bernilai satu sedekah, setiap kalimat tahmid itu bernilai satu sedekah, satu ucapan tahlil bernilai satu sedekah, satu ucapan takbir bernilai satu sedekah. memerintah yang makruf satu sedekah, mencegah yang mungkar satu sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat ...

ADAB BERGAUL DIANTARA SESAMA MUSLIM

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain. Boleh jadi mereka yang diolok-olok lebih baik daripada mereka yang mengolok-olok. Jangan pula para wanita mengolok-olok wanita-wanita lain. Boleh jadi wanita-wanita yang diolok-olok lebih baik daripada para wanita yang mengolok-olok. Janganlah kalian mencela diri kalian sendiri. Jangan pula kalian saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman. Siapa saja yang yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang yang zalim (QS al-Hujurat [49]: 11). Sabab Nuzûl Ahmad menuturkan riwayat dari Abu Jabirah bin adh-Dhahak yang berkata: Nabi saw...