Pertama kali yang diperoleh iblis dalam menggoda manusia setelah ia mendapat vonis diusir dari surga adalah dengan melucuti pakaian Adam dan Hawa sehingga terbuka auratnya.
Allah berfirman: “Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga…," (QS. 7/Al A’raf: 22)
Dan ketika aurat telah terbuka, maka dampak maksiat yang muncul kemudian sebagai akibat logisnya tidak dapat dihindarkan lagi. Di samping telah runtuhnya kehormatan dan kemulian seseorang dengan aurat yang terbuka itu, maka Allah SWT memperingatkan manusia agar berhati-hati menjaga auratnya dari godaan syaitan yang senantiasa mengintainya. Dijelaskan dalam surat Al A’raf: 26-27
Makna dan hakikat menutup aurat
Kata ‘aurat’ menurut bahasa berarti an naqshu (kekurangan).Dalam istilah syar’iy (agama), kata aurat berarti: sesuatu yang wajib ditutup dan haram dilihat. Para ulama telah bersepakat tentang kewajiban menutup aurat baik dalam shalat maupun di luar shalat.
Menjaga aurat adalah konsekwensi logis dari konsep menundukkan pandangan atau sering pula disebut sebagai langkah kedua dalam mengendalikan keinginan dan membangun kesadaran, setelah konsep menundukkan pandangan. Dari itulah, dua hal ini, diletakkan dalam satu rangkaian ayat yang mengisyaratkan adanya hubungan sebab akibat, atau keduanya sebagai dua langkah strategis yang saling mendukung (Az Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa adillatuh, Juz I h. 579 ).
Hakikat pakaian menurut Islam ialah untuk menutup aurat. Yaitu menutup bagian anggota tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain. Syariat Islam mengatur, hendaknya pakaian tersebut tidak terlalu sempit atau ketat, tidak terlalu tipis atau menerawang, warna bahannya pun tidak boleh terlalu mencolok, dan model pakaian wanita dilarang menyerupai pakaian laki-laki.
Bagian dari dakwah
Allah SWT berfirman : “Hai anak Adam, kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu, dan untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik bagi kamu." (Al-A'raf: 26).
Islam adalah agama fitrah. Karena itu, dalam segala urusan kehidupan manusia yang bersifat duniawi, Islam lebih banyak mengikuti ketentuan yang sesuai dengan fitrah manusia yang sempurna. Termasuk di dalamnya adalah masalah pakaian,.Islam tidak pernah menentukan ataupun memaksakan suatu bentuk pakaian yang khusus bagi manusia. Islam tidak mempersoalkan model pakaian yang dipakai oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu. Bahkan Islam mengakui setiap bentuk pakaian dan arah hidup manusia.
Namun, Islam secara tegas telah menetapkan batas-batas penutupan aurat bagi laki-laki dan perempuan. Islam mewajibkan kaum lelaki menutup auratnya dengan pakaian yang sopan, diutamakan dari pusar hingga lutut. Sedangkan bagi wanita, diwajibkan menutup seluruh anggota badannya, kecuali wajah dan telapak tangannya.
Jika dilihat dari banyak kasus seperti pelecehan akhlak, kemesuman, dan perzinahan, maka salah satu sebabnya adalah karena kebebasan wanita memakai pakaian yang tidak sopan. Ajaran Islam sungguh merupakan suatu solusi alternatif yang paling tepat.
Pakaian gaya barat dirancang bukannya untuk menutup aurat, tapi untuk mendatangkan syahwat. Menghias diri memakai make up bukannya untuk suami dirumah, tapi ditujukan untuk menarik perhatian orang di jalan atau pertemuan umum.
Selera hidup mereka pun--karena tidak dibimbing oleh agama dan lebih terdorong oleh hawa nafsunya--telah menyebabkan budaya mode-mode pakaian mereka yang serba wah, mewah, dan memancing nafsu. Akibatnya, pergaulan antara pria dan wanita cenderung tidak mengenal kehormatan diri dan tidak lagi didasari oleh iman dan akhlak yang terpuji.
Duduk-duduk berduaan dengan lain jenis di tempat sunyi amat mudah dilakukan di mana saja, dan oleh siapa saja. Sehingga, perbuatan zinah pun seakan-akan sudah tidak dianggap sebagai suatu kejahatan, selama hal itu dilakukan dengan dasar suka sama suka antara yang bersangkutan.
Allah mensyariatkan jilbab agar menjadi benteng bagi wanita dari gangguan orang lain. Jilbab adalah lambang ketakwaan dan Islam. Jilbab adalah bukti masih adanya rasa malu. Jilbab adalah pagar kehormatan dan kesucian. Dan ia pula merupakan identitas wanita suci dan terhormat.
Comments
Post a Comment